Mengenal 6 Tahapan Proses Penjualan dan Cara Mengelolanya

oleh Ibnu Ismail, Baskara Aji Ditinjau Baskara Aji | Nov 7, 2024 | Marketing

source envato.

Promo Gabung Beta Program

Jalin loyalitas dengan pelanggan mu.

Join Beta Program

Pernahkah Anda merasa kesulitan menutup deal dengan calon pelanggan? Di era bisnis yang semakin competitive ini, proses penjualan tidak lagi sesederhana dulu. Setiap touchpoint dengan calon pelanggan perlu dikelola dengan tepat, mulai dari tahap awareness hingga closing.

Melalui artikel ini, Anda akan menemukan langkah-langkah praktis untuk mengoptimalkan sales funnel dan meningkatkan angka konversi penjualan.

Bersiaplah mencatat tips-tips actionable yang bisa langsung Anda terapkan dalam bisnis. Mari kita pelajari bersama cara mengelola proses penjualan yang efektif, dari memahami pain points pelanggan hingga teknik follow-up yang tepat sasaran.

Pengertian proses penjualan

Proses penjualan merupakan serangkaian tahapan yang perlu Anda lalui untuk mengubah prospek menjadi pelanggan yang siap membayar.

Dalam dunia bisnis modern, proses ini sering disebut sebagai sales pipeline atau sales funnel. Setiap tahapan memiliki tujuan spesifik yang akan mengarahkan calon pelanggan menuju keputusan pembelian.

Ketika Anda memahami proses penjualan dengan baik, peluang untuk mencapai target akan semakin besar. Bayangkan proses ini seperti perjalanan calon pelanggan, dimulai dari mereka yang belum mengenal produk Anda (cold prospect) hingga menjadi pembeli yang loyal (repeat customer).

Dalam praktiknya, proses penjualan melibatkan berbagai aktivitas seperti prospectingqualifying leads, presentasi produk, negosiasi, hingga closing.

Setiap aktivitas ini membutuhkan pendekatan dan teknik yang berbeda-beda. Misalnya, saat tahap prospecting, Anda perlu fokus pada pencarian dan identifikasi calon pelanggan potensial.

Sementara pada tahap qualifying, Anda harus memastikan bahwa prospek memiliki kebutuhan yang sesuai dengan solusi yang Anda tawarkan.

Keberhasilan proses penjualan tidak hanya diukur dari jumlah transaksi, tetapi juga dari kualitas hubungan yang Anda bangun dengan pelanggan. Pendekatan customer-centric menjadi kunci dalam memastikan keberlanjutan bisnis Anda.

Baca juga: Customer Centricity: Pengertian, Manfaat dan Cara Menerapkannya

 Apa saja proses penjualan itu?

1. Prospecting

Tahap awal proses penjualan dimulai dengan mencari calon pelanggan potensial. Anda perlu mengidentifikasi target market yang tepat dan mengumpulkan informasi kontak mereka.

Metode yang bisa digunakan meliputi cold callingsocial media research, atau networking di berbagai acara bisnis.

2. Lead qualification

Setelah mendapatkan daftar prospek, Anda perlu memilah mana yang benar-benar berpotensi menjadi pembeli. Proses ini melibatkan analisis kebutuhan, kemampuan finansial, dan kesesuaian dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan.

3. Approach and Presentation

Pendekatan kepada calon pelanggan yang sudah terqualifikasi dilakukan melalui berbagai channel komunikasi. Anda bisa melakukan presentasi produk secara langsung atau virtual, mengirimkan proposal, atau mengadakan product demo.

4. Handling Objection

Tahap ini merupakan saat dimana Anda menangani keberatan atau pertanyaan dari calon pelanggan. Kemampuan menjelaskan solusi dan menjawab keraguan menjadi kunci kesuksesan di tahap ini.

5. Closing

Puncak dari proses penjualan adalah ketika Anda berhasil mendapatkan kesepakatan. Teknik closing yang tepat akan membantu mengubah ketertarikan prospek menjadi keputusan pembelian.

6. Follow-up dan Maintenance

Proses tidak berhenti pada closing. Anda perlu melakukan follow-up dan memastikan kepuasan pelanggan untuk membuka peluang pembelian ulang atau referensi baru.

Baca juga: 4 Kategori Micro Moment yang Wajib Anda Kuasai untuk Meningkatkan Konversi

Cara efektif dalam mengelola proses penjualan

1. Manfaatkan CRM software

Pengelolaan proses penjualan menjadi lebih mudah dengan menggunakan Customer Relationship Management software.

Sistem ini akan membantu Anda melacak setiap interaksi dengan prospek, menjadwalkan follow-up, dan menganalisis performa tim sales.

Pilihan CRM yang terkenal dan banyak direkomendasikan untuk saat ini adalah Salesforce atau HubSpot, yang mana keduanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda.

2. Terapkan metode lead scoring

Sistem penilaian prospek akan membantu Anda memprioritaskan calon pelanggan yang paling berpotensi. Untuk itu, berikanlah nilai berdasarkan kriteria seperti kesesuaian dengan ideal customer profile, tingkat interaksi dengan konten Anda, atau budget yang dimiliki.

3. Standardisasi proses komunikasi

Tim sales Anda perlu memiliki standar komunikasi yang konsisten. Buatlah template untuk email follow-up, skrip sales call, dan materi presentasi. Standardisasi ini akan memastikan kualitas pelayanan tetap terjaga di setiap touchpoint.

4. Implementasi sales pipeline management

Pantaulah setiap pergerakan prospek dalam sales pipeline dengan teliti. Tetapkan juga target waktu untuk setiap tahapan dan lakukan evaluasi secara regular untuk mengidentifikasi bottleneck dalam proses penjualan.

5. Optimalkan dengan sales analytics

Manfaatkanlah data untuk meningkatkan performa penjualan. Analisis metrik seperti conversion rateaverage deal size, dan sales cycle length dapat membantu Anda mengambil keputusan berbasis data.

6. Lakukan training

Tim sales perlu terus mengembangkan kemampuan mereka. Adakanlah sesi training regular tentang teknik penjualan terbaru, product knowledge, dan soft skills.

7. Integrasikan dengan digital marketing

Selaraskan upaya penjualan dengan aktivitas digital marketing. Pastikan tim sales mendapatkan leads berkualitas dari berbagai kanal digital seperti websitesocial media, dan email marketing.

Baca juga: Customer Validation: Pengertian dan Cara Efektif Menerapkannya

Penutup

Pengelolaan proses penjualan yang efektif membutuhkan kombinasi antara sistem, teknologi, dan kemampuan tim.

Melalui penggunaan CRM softwarelead scoring, dan sales analytics, Anda dapat mengoptimalkan setiap tahapan penjualan. Standardisasi proses dan training berkelanjutan juga menjadi kunci kesuksesan tim sales Anda.

Bicara tentang pengelolaan pelanggan, Bliss hadir sebagai solusi program loyalitas pelanggan yang memudahkan Anda mengelola hubungan dengan pelanggan.

Dengan fitur points systemreward management, dan customer analytics, Bliss mampu membantu bisnis Anda membangun loyalitas pelanggan yang berkelanjutan.

Ingin merasakan manfaat Bliss untuk bisnis Anda? Coba gratis sekarang juga dan nikmati semua fitur premium tanpa biaya dengan klik link ini.

Referensi:

  • Journal of Marketing Research “Modern Sales Management Techniques” (2022) Vol. 59, Issue 3, pp. 405-421

Artikel Terkait

Bergabung dengan Bliss Sekarang

Jalin hubungan yang lebih baik dengan pelanggan Anda, tingkatkan kesuksesan dan keuntungan pada bisnis Anda