Customer Centricity: Pengertian, Manfaat dan Cara Menerapkannya

oleh Ibnu Ismail Ditinjau Baskara Aji | Mar 14, 2024 | Customer Loyalty

source envato.

Promo Gabung Beta Program

Jalin loyalitas dengan pelangganmu.

Join Beta Program

Dalam era digital yang penuh gejolak ini, kesuksesan sebuah bisnis tidak lagi hanya bergantung pada kualitas produk atau layanan semata. Kini, fokus utama beralih ke arah yang lebih manusiawi, yakni “customer centricity” atau orientasi pada pelanggan.

Sebagai pemilik bisnis atau pebisnis yang ambisius, tidak mungkin Anda melewatkan pentingnya konsep ini dalam strategi pengembangan usaha Anda.

Customer centricity, atau lebih dikenal sebagai pemberian fokus pada kebutuhan dan keinginan pelanggan, bukanlah sekadar tren sesaat. Hal ini menjadi fondasi kuat yang mendukung keberlanjutan bisnis jangka panjang.

Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang konsep customer centricity dan mengapa hal ini menjadi kunci kesuksesan di era digital ini.

Untuk Anda yang penasaran, maka Anda harus membaca artikel tentang customer centricity di bawah ini hingga selesai.

Pengertian Customer Centricity

Pengertian Customer Centricity

ilustrasi brand top of mind. source envato

Berdasarkan laman Forbes, customer centricity adalah pendekatan strategis di dalam suatu bisnis di mana fokus utama diberikan pada kebutuhan, keinginan, dan pengalaman pelanggan. Konsep ini menempatkan pelanggan sebagai pusat dari semua keputusan dan aktivitas perusahaan, dengan tujuan utama untuk menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.

Dalam pendekatan customer centricity, perusahaan tidak hanya berorientasi pada penjualan produk atau layanan, tetapi juga berusaha untuk memahami dan memenuhi ekspektasi pelanggan dengan cara yang efektif dan berkelanjutan.

Pilar-pilar utama dari customer centricity melibatkan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pelanggan, personalisasi pengalaman pelanggan, mendengarkan umpan balik pelanggan, serta merespons dengan cepat terhadap perubahan kebutuhan pasar.

Melalui pendekatan ini, perusahaan berusaha untuk membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, menciptakan loyalitas, dan meningkatkan retensi pelanggan.

Adopsi customer centricity tidak hanya melibatkan departemen layanan pelanggan, tetapi juga seluruh organisasi. Dari pengembangan produk hingga strategi pemasaran, setiap langkah diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Hal ini dapat melibatkan penggunaan data analitik untuk memahami perilaku pelanggan, implementasi teknologi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, dan penerapan praktik-praktik terbaik dalam memberikan layanan yang lebih baik.

Dengan menjadi customer-centric, perusahaan dapat mencapai berbagai manfaat, termasuk peningkatan loyalitas pelanggan, pengembangan merek yang kuat, peningkatan pangsa pasar, dan keberlanjutan bisnis jangka panjang.

Sebagai hasilnya, customer centricity bukan hanya menjadi strategi bisnis, tetapi juga menjadi filosofi yang mencerminkan komitmen perusahaan untuk memberikan nilai yang berkelanjutan kepada pelanggan.

Baca juga: Brand Top of Mind: Pengertian dan Strategi Menjadi Brand Top of Mind

Manfaat Menerapkan Strategi Customer Centricity

Manfaat Menerapkan Strategi Customer Centricity

ilustrasi brand top of mind. source envato

Menerapkan strategi customer centricity dalam suatu bisnis membawa sejumlah manfaat yang signifikan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pendekatan ini:

1. Loyalitas Pelanggan yang Tinggi

Customer centricity akan membantu menciptakan hubungan yang kuat antara perusahaan dan pelanggan. Dengan memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan, Anda bisa memberikan pengalaman yang lebih memuaskan. Hal ini memicu meningkatkan loyalitas pelanggan, yang pada waktunya nanti dapat membantu menjaga pangsa pasar dan mengurangi risiko kehilangan pelanggan ke kompetitor.

2. Meningkatkan Retensi Pelanggan

Fokuslah pada kepuasan pelanggan dan pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan mereka dapat meningkatkan tingkat retensi pelanggan. Pelanggan yang merasa dihargai dan didengar lebih cenderung untuk tetap setia terhadap brand atau perusahaan, mengurangi kebutuhan untuk terus-menerus mencari alternatif.

3. Reputasi yang Lebih Baik

Bisnis yang menjalankan strategi customer centricity seringkali memiliki reputasi yang lebih baik di mata pelanggan. Pelayanan yang responsif, produk atau layanan yang sesuai dengan harapan, dan fokus pada kepuasan pelanggan dapat membangun citra positif di pasar.

4. Meningkatkan Brand Advocacy

Ketika perusahaan memprioritaskan kepuasan pelanggan, hal ini juga dapat memperkuat hubungan emosional antara pelanggan dan brand. Brand Advocacy yang meningkat karena pelanggan merasa terhubung secara lebih pribadi dengan nilai-nilai dan visi perusahaan.

5. Peningkatan Revenue

Pelanggan yang puas akan cenderung melakukan pembelian berulang dan mungkin bahkan meningkatkan nilai belanja mereka. Dengan memberikan pengalaman pelanggan yang positif, perusahaan dapat meraih pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan.

6. Inovasi yang Lebih Baik

Mendengarkan pelanggan secara aktif dapat memberikan informasi yang berharga untuk inovasi produk atau layanan baru. Dengan memahami kebutuhan dan masalah yang dihadapi pelanggan, perusahaan dapat merancang solusi yang lebih relevan dan efektif.

7. Diferensiasi dari Kompetitor

Dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif, customer centricity dapat menjadi sumber daya yang memberikan keunggulan kompetitif. Perusahaan yang benar-benar memahami dan merespons kebutuhan pelanggan akan lebih mampu membedakan diri dari kompetitor.

Menerapkan strategi customer centricity bukan hanya tentang memberikan layanan pelanggan yang baik, tetapi juga tentang mengintegrasikan orientasi pelanggan ke dalam seluruh operasional bisnis. Jadi, manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh pelanggan, tetapi juga akan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis.

Baca juga: Brand Amabassador: Pengertian, Manfaat, dan Cara Mencarinya Bagi Bisnis

Cara Menerapkan Strategi Customer Centricity

Cara Menerapkan Strategi Customer Centricity

ilustrasi brand top of mind. source envato

1. Pemahaman yang Mendalam terhadap Pelanggan

Pertama-tama, identifikasi dan pelajarilah kebutuhan, keinginan, dan preferensi pelanggan. Gunakanlah data dan informasi pelanggan untuk memahami dengan lebih baik siapa mereka, apa yang mereka cari, dan bagaimana cara mereka berinteraksi dengan bisnis Anda.

2. Integrasi Data Pelanggan

Kumpulkan dan analisislah seluruh data pelanggan secara menyeluruh. Gabungkan data dari berbagai sumber, termasuk feedback pelanggan, data pembelian, dan interaksi pelanggan lainnya. Integrasi data ini memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan pandangan yang lebih lengkap tentang profil dan perilaku pelanggan.

3. Pengembangan Persona Pelanggan

Buatlah persona pelanggan yang mendalam dan representatif. Hal ini menjadi gambaran abstrak yang mencakup karakteristik demografis, perilaku, dan preferensi pelanggan. Persona ini akan membantu tim bisnis untuk lebih memahami pelanggan dan merancang strategi yang sesuai.

4. Keterlibatan dan Interaksi Aktif

Libatkanlah pelanggan secara aktif dalam pengembangan produk, peningkatan layanan, atau pengambilan keputusan strategis lainnya. Dengan mendengarkan dan merespons feedback pelanggan, perusahaan dapat memberikan pengalaman yang lebih sesuai dengan harapan pelanggan.

5. Personalisasi Pengalaman Pelanggan

Sesuaikanlah pengalaman pelanggan sebanyak mungkin. Gunakanlah data pelanggan untuk memberikan rekomendasi yang relevan, konten yang dipersonalisasi, dan layanan yang disesuaikan. Personalisasi membantu menciptakan hubungan yang lebih dekat dan bermakna.

6. Pelatihan dan Pemberdayaan Karyawan

Pastikanlah bahwa seluruh tim, dari tingkat manajerial hingga staf operasional, mampu memahami pentingnya customer centricity. Berikanlah pelatihan yang memadai tentang cara berkomunikasi dengan pelanggan, menangani masalah, dan merespons kebutuhan pelanggan dengan efektif.

7. Pengukuran Kinerja Berbasis Pelanggan

Gunakanlah metrik dan indikator kinerja yang berorientasi pada pelanggan. Selain mengukur penjualan dan pendapatan, pertimbangkan juga faktor-faktor seperti tingkat kepuasan pelanggan, tingkat retensi, dan net promoter score (NPS).

8. Iterasi dan Perbaikan Berkelanjutan

Lakukanlah iterasi secara terus-menerus berdasarkan feedback pelanggan dan hasil metriknya. Perbaikilah proses, produk, atau layanan yang mungkin tidak memenuhi ekspektasi pelanggan. Customer centricity adalah suatu pendekatan yang dinamis, memerlukan penyesuaian berkelanjutan sesuai dengan perubahan kebutuhan pelanggan.

9. Kolaborasi Antardepartemen

Pastikanlah kolaborasi yang erat antara departemen-departemen yang berbeda, termasuk pemasaran, penjualan, layanan pelanggan, dan pengembangan produk. Komunikasi yang lancar di antara bagian-bagian ini memastikan bahwa semua aspek bisnis terfokus pada kepentingan dan kepuasan pelanggan.

10. Penggunaan Teknologi yang Mendukung

Manfaatkanlah teknologi untuk meningkatkan customer centricity. Gunakan sistem CRM (Customer Relationship Management), analisis data canggih, dan platform komunikasi digital untuk meningkatkan pemahaman, interaksi, dan personalisasi pelanggan.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara komprehensif, perusahaan dapat secara efektif mengadopsi strategi customer centricity dan membangun hubungan yang kokoh dan bermakna dengan pelanggan.

Baca juga: Customer Acquisition: Pengertian, Contoh, dan Cara Meningkatkannya

Penutup

Artikel ini menyoroti pentingnya customer centricity sebagai landasan strategis yang mendalam dalam menjalankan sebuah bisnis. Fokus pada kebutuhan dan keinginan pelanggan bukan hanya sekadar tren atau strategi tambahan, melainkan sebuah filosofi yang meresapi seluruh organisasi.

Customer centricity menuntut perusahaan untuk memprioritaskan pelanggan dalam setiap keputusan dan aktivitasnya, memastikan bahwa pengalaman pelanggan menjadi fokus utama.

Dalam pandangan yang menyeluruh, artikel ini menegaskan bahwa customer centricity bukan sekadar taktik untuk meningkatkan penjualan, melainkan sebuah transformasi budaya yang mencakup seluruh organisasi.

Dengan membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan pelanggan, perusahaan dapat mencapai loyalitas yang tinggi dan mengukir citra positif di pasar.

Keberhasilan dalam menerapkan customer centricity juga tergantung pada kesiapan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan. Evaluasi terus-menerus terhadap respons pelanggan dan penyesuaian strategi bisnis menjadi kunci dalam menjaga relevansi dan daya saing.

Jadi, artikel ini menyimpulkan bahwa customer centricity bukan hanya  tentang strategi, melainkan suatu landasan yang memandu perusahaan menuju keberhasilan jangka panjang, pertumbuhan pendapatan, dan keberlanjutan bisnis.

Nah, untuk membantu Anda dalam menerapkan customer centricity, Anda bisa coba menggunakan suatu aplikasi loyalty program dari Bliss.

Mesikipun masih dalam tahap beta, fitur yang terdapat pada aplikasi ini tidak kalah dengan aplikasi lainnya, yang akan memudahkan Anda dalam mengelola poin pelanggan, mengintegrasikannya dengan produk Accurate, hingga mengirim pesan promo ke pelanggan Anda.

Penasaran dengan Bliss? Ayo gabung menjadi beta test user Bliss sekarang juga dengan mengisi form Ini.

Artikel Terkait

Bergabung dengan Bliss Sekarang

Jalin hubungan yang lebih baik dengan pelanggan Anda, tingkatkan kesuksesan dan keuntungan pada bisnis Anda