Dalah satu kunci keberhasilan perusahaan di era persaingan bisnis yang semakin ketat semakin sekarang adalah efisiensi biaya produksi. Nah, salah satu metode yang efektif dalam mengelola dan mengendalikan biaya produksi adalah Activity Based Costing (ABC).
Metode ini tidak hanya akan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang biaya produksi, tetapi juga akan membantu Anda dalam mengambil keputusan strategis.
Tapi, apa itu Activity Based Costing? Apa saja kelebihannya? Bagaimana cara menerapkannya? Baca terus artikel tentang Activity Based Costing di bawah ini hingga selesai untuk mendapatkan jawabannya.
Daftar Isi
Pengertian Activity Based Costing
Will Kenton dalam laman Investopedia menjelaskan bahwa Activity Based Costing (ABC) adalah suatu metode akuntansi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengalokasikan biaya secara lebih akurat dengan menghubungkan biaya overhead perusahaan ke berbagai aktivitas yang menyebabkan biaya tersebut terjadi.
Tujuan dari metode ini adalah untuk memberikan gambaran yang lebih realistis tentang biaya produksi dan operasional dengan memperhitungkan setiap aktivitas yang terlibat dalam proses produksi.
Dalam sistem tradisional, biaya overhead biasanya akan dialokasikan berdasarkan satu atau dua faktor, seperti jam tenaga kerja langsung atau volume produksi. Hal tersebut seringkali mengakibatkan distorsi dalam menentukan biaya produk, terutama jika Anda memproduksi berbagai jenis produk yang berbeda dalam kompleksitas dan konsumsi sumber daya.
Namun dengan menggunakan ABC, Anda akan bisa mengidentifikasi biaya yang tidak terlihat dalam metode tradisional dan mengevaluasi efisiensi dari setiap kegiatan.
Hal tersebut memungkinkan Anda untuk membuat keputusan yang lebih tepat untuk menekan biaya, menetapkan harga, mengelola sumber daya, dan membuat strategi peningkatan kinerja secara keseluruhan.
Baca juga: Pemanfaatan Sistem Informasi dalam Meningkatkan Efisiensi Bisnis
Kelebihan Activity Based Costing (ABC)
Metode Activity Based Costing (ABC) menawarkan berbagai kelebihan yang dapat membantu Anda untuk mengelola biaya dan pengambilan keputusan Bisnis. Berikut ini adalah beberapa kelebihan ABC:
1. Akurasi biaya yang lebih tinggi
ABC mampu memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai biaya produk atau layanan dengan mengalokasikan biaya overhead berdasarkan aktivitas yang sebenarnya. Hal tersebut akan membantu Anda dalam mengurangi distorsi yang sering terjadi pada metode pengalokasian biaya tradisional.
2. Identifikasi biaya tersembunyi
Dengan fokus pada aktivitas, ABC memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi dan mengelola biaya tersembunyi yang mungkin tidak terlihat dalam sistem akuntansi tradisional. Hal tersebut akan membantu Anda dalam memahami sumber utama pengeluaran dan area di mana bisa dilakukan penghematan.
3. Meningkatkan pengambilan keputusan
Informasi biaya yang lebih akurat akan membantu Anda dalam membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan penetapan harga, menghapus produk yang terbukti tidak menguntungkan, dan mengalokasikan sumber daya. Hal tersebut juga akan membantu Anda dalam membuat keputusan strategis jangka panjang.
4. Meningkatkan efisiensi operasional
Dengan mengidentifikasi aktivitas yang tidak mampu memberikan nilai tambah atau yang kurang efisien, Anda bisa melakukan perbaikan proses yang signifikan. Hal tersebut dapat mengarah pada penenakanan biaya, peningkatan produktivitas, dan peningkatan kualitas produk atau layanan ANda.
5. Fokus dalam meningkatkan kinerja
ABC akan memotivasi Anda untuk fokus dalam meningkatkan kinerja setiap aktivitas. Dengan memahami biaya yang terkait dengan setiap aktivitas tersebut, Anda bisa mengarahkan upaya peningkatan kinerja ke area yang memberikan dampak paling besar pada biaya dan profitabilitas Anda.
6. Menetapkan harga secara lebih tepat
Dengan memahami biaya sebenarnya dari setiap produk atau layanan, Anda akan bisa menetapkan harga jual yang lebih tepat dan kompetitif. Hal tersebut akan membantu Anda dalam mengoptimalkan margin keuntungan dan memastikan daya saing di pasar.
7. Mendukung manajemen kualitas
ABC dapat digunakan bersamaan dengan program manajemen kualitas seperti Total Quality Management (TQM) untuk mengidentifikasi biaya yang terkait dengan kegagalan kualitas dan mendukung inisiatif perbaikan kualitas.
8. Fleksibilitas dalam alokasi biaya
Metode ini dapat diterapkan pada berbagai jenis perusahaan, baik manufaktur maupun jasa, serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan. Fleksibilitas ini membuat ABC sangat relevan untuk berbagai industri dan ukuran perusahaan.
Dengan berbagai kelebihan di atas, penerapan ABC dapat menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing perusahaan.
Baca juga: Memahami Lingkungan Pemasaran: Kunci Sukses dalam Strategi Bisnis
Cara menerapkan Activity Based Costing
Menerapkan Activity Based Costing (ABC) memerlukan beberapa langkah sistematis untuk memastikan alokasi biaya yang lebih akurat dan efektif. Berikut adalah langkah-langkah penerapan ABC:
1. Identifikasi aktivitas
Langkah pertama adalah dengan mengidentifikasi semua aktivitas yang dilakukan dalam proses produksi dan operasional perusahaan. Aktivitas tersebut mencakup semua tugas dan fungsi yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau layanan, seperti pembelian bahan baku, pemrosesan produksi, pengiriman, dan layanan pelanggan.
2. Pengelompokan biaya ke dalam cost pools
Setelah aktivitas diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah dengan mengelompokkan biaya overhead ke dalam cost pools. Setiap cost pool mewakili sekelompok biaya yang berkaitan dengan aktivitas tertentu.
Misalnya, biaya tenaga kerja, bahan sekali pakai, dan utilitas yang digunakan dalam aktivitas produksi yang dapat dikelompokkan bersama ke dalam satu cost pool.
3. Menentukan cost driver untuk setiap aktivitas
Selanjutnya, Anda harus menentukan cost driver untuk setiap aktivitas. Cost driver adalah faktor yang menyebabkan perubahan biaya dalam aktivitas tersebut.
Misalnya, jumlah jam mesin dapat menjadi cost driver untuk biaya operasional mesin, sedangkan jumlah pesanan pelanggan dapat menjadi cost driver untuk biaya pengiriman.
4. Menghitung tarif cost driver
Setelah cost driver ditentukan, langkah berikutnya adalah menghitung tarif untuk setiap cost driver. Tarif ini diperoleh dengan membagi total biaya dalam setiap cost pool dengan total jumlah unit cost driver yang relevan.
Sebagai contoh, jika total biaya operasional mesin adalah Rp100.000 dan total jam mesin adalah 500 jam, maka tarif cost driver untuk operasional mesin adalah Rp200 per jam mesin.
5. Alokasi biaya ke produk atau layanan
Langkah terakhir adalah mengalokasikan biaya dari cost pools ke produk atau layanan berdasarkan penggunaan cost driver.
Ini dilakukan dengan mengalikan jumlah unit cost driver yang digunakan oleh setiap produk atau layanan dengan tarif cost driver yang telah dihitung. Misalnya, jika produk A menggunakan 50 jam mesin, maka biaya operasional mesin yang dialokasikan ke produk A adalah 50 jam x Rp200 = Rp10.000.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda bisa menerapkan Activity Based Costing untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat tentang biaya produksi dan operasional. Hasilnya, Anda bisa membuat keputusan yang lebih tepat terkait pengelolaan biaya, penetapan harga, dan strategi peningkatan performa.
Baca juga: Pengertian Ansoff Matrix dan Cara Mudah Membuatnya
Penutup
Jadi, penerapan Activity Based Costing (ABC) menawarkan berbagai keuntungan bagi perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan biaya secara lebih akurat dan efisien.
Dengan mengidentifikasi dan mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas yang sebenarnya terjadi, ABC mampu memberikan memberikan gambaran yang lebih realistis tentang biaya produksi dan operasional.
Metode ini tidak hanya akan membantu Anda dalam mengidentifikasi biaya tersembunyi dan meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik terkait penetapan harga, menghapus produk yang tidak menguntungkan, dan alokasi sumber daya.
Penerapan ABC juga memungkinkan Anda agar lebih fokus dalam meningkatkan kinerja setiap aktivitas, mendukung inisiatif perbaikan kualitas, dan menetapkan harga jual yang lebih tepat dan kompetitif. Sehingga, ABC akan menjadi alat yang ampuh dalam meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing Anda di pasar yang semakin kompetitif.
Namun, ada hal lain yang harus Anda perhatikan jika ingin meraih kesuksesan dalam berbsinis, yaitu pelanggan.
Anda harus bisa memberikan pelayanan terbaik agar pelanggan Anda merasa puas dengan produk ataupun layanan yang Anda berikan pada mereka.
Nah, salah satu bentuk pelayanan terbaik tersebut adalah dengan menawarkan program loyalitas pelanggan kepada mereka dengan menggunakan Bliss.
Dengan aplikasi ini, nantinya Anda bisa menghadirkan membership digital untuk semua pelanggan setia Anda. Setiap poin reward yang dihasilkan oleh pelanggan pun bisa Anda kelola secara mudah di mana saja dan kapan saja Anda berada.
Selain itu, Anda juga bisa mengirimkan pesan promosi yang lebih personal untuk para pelanggan setia Anda. Sehingga, mereka akan merasa lebih terhubung dan dekat dengan Anda.
Masih ragu dengan Bliss? Tenang, Anda bisa mencobanya sekarang juga dengan klik link ini.
Referensi: