Perbedaan Konsumen dan Pelanggan yang Pebisnis Wajib Tahu!

oleh Ibnu Ismail | Okt 24, 2025 | Customer Loyalty

source envato.

Poin penting


Perbedaan utama konsumen dan pelanggan adalah sebagai berikut:

1. Konsumen adalah pihak yang menggunakan atau menikmati produk, sedangkan pelanggan adalah orang atau entitas yang membeli produk langsung dari bisnis.


2. Pelanggan biasanya jadi target utama strategi pemasaran, loyalitas, dan retensi, sedangkan konsumen menjadi fokus dalam meningkatkan kualitas dan kepuasan produk.


3. Pelanggan identik dengan pembelian berulang dan tercatat dalam database bisnis, sementara konsumen bisa saja hanya sekali pakai, bahkan tanpa terdata.


4. Pelanggan mendukung penjualan dan pertumbuhan bisnis secara langsung, sedangkan kepuasan konsumen mendorong reputasi dan rekomendasi produk.

Dalam dunia bisnis, istilah konsumen dan pelanggan seringkali digunakan secara bergantian.

Tapi tahukah Anda, keduanya sebenarnya memiliki arti dan peran yang berbeda untuk perkembangan bisnis?

Dengan memahami perbedaan konsumen dan pelanggan, Anda bisa meningkatkan penjualan dan menciptakan hubungan dalam jangka panjang dengan mereka.

Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan, jenis-jenis, dan strategi yang bisa diterapkan agar bisnis Anda semakin maju. Yuk baca sekarang!

Pengertian konsumen

Konsumen adalah individu atau kelompok yang menggunakan atau menikmati barang dan jasa yang telah dibeli.

Seseorang dapat menjadi konsumen tanpa harus melakukan pembelian secara langsung.

Sementara menurut ahli marketing Philip Kotler, konsumen adalah pihak yang menerima hasil akhir dari aktivitas pemasaran dan produksi.

Fungsi utama konsumen di pasar adalah sebagai pengguna akhir produk, mereka dapat menentukan kepuasan, permintaan, dan pada akhirnya memengaruhi keberlangsungan dan reputasi bisnis.

Baca juga: Customer Experience: Pengertian dan 9 Cara Meningkatkannya

Jenis-jenis konsumen

Konsumen dalam dunia bisnis dapat dibedakan berdasarkan siapa yang menggunakan atau menikmati produk maupun layanan.

Berikut ini adalah beberapa jenis konsumen yang umum di pasar:

1. Konsumen pribadi

Konsumen pribadi adalah orang yang membeli dan menggunakan produk untuk kebutuhan pribadi atau keluarganya.

2. Konsumen organisasi

Perusahaan atau institusi yang membeli barang/jasa untuk mendukung kegiatan operasionalnya termasuk bagian dari konsumen organisasi.

3. Konsumen antara

Konsumen antara adalah pihak yang membeli produk bukan untuk pemakaian sendiri, melainkan untuk dijual kembali atau digunakan dalam proses produksi lain.

Baca juga:Mengenal 5 Jenis Pelanggan dan Cara Mengelolanya

Pengertian pelanggan

Pelanggan adalah individu yang melakukan transaksi pembelian barang atau jasa kepada perusahaan secara berulang, dan tercatat jelas dalam database bisnis.

Istilah pelanggan sangat erat kaitannya dengan bisnis yang menerapkan strategi penjualan berkelanjutan dan hubungan jangka panjang.

Seorang pelanggan biasanya akan bertransaksi secara berulang, memiliki riwayat pembelian, dan menjadi pusat perhatian dalam strategi retensi perusahaan.

Baca juga: Perbedaan Loyalitas Pelanggan dan Retensi Pelanggan

Jenis-jenis pelanggan

1. Pelanggan baru

Pelanggan baru adalah seseorang yang pertama kali mencoba atau baru saja bertransaksi dengan bisnis Anda.

Untuk membuat kesan pertama yang baik dengan pelanggan baru, beberapa strategi yang efektif dan bisa Anda coba adalah memberikan promo menarik, memberikan edukasi tentang produk, serta memberikan pelayanan yang ramah.

2. Pelanggan setia

Pelanggan setia merupakan pelanggan yang secara rutin melakukan pembelian dan memiliki hubungan emosional yang kuat dengan brand Anda.

Mereka tidak hanya sering membeli ulang, tetapi juga rajin memberikan ulasan positif dan merekomendasikan produk Anda ke orang lain.

Untuk mempertahankan pelanggan setia, Anda bisa menyediakan layanan khusus, memberikan reward, atau membangun program loyalitas yang bisa membuat mereka merasa dihargai.

3. Pelanggan potensial

Pelanggan potensial adalah individu atau kelompok yang menunjukkan minat pada produk atau layanan Anda, namun belum melakukan pembelian.

Pelanggan jenis ini memerlukan edukasi yang tepat, upaya follow up yang intensif, serta penawaran yang menarik agar mereka tertarik dan akhirnya berubah status menjadi pelanggan tetap.

4. Pelanggan tidak aktif

Pelanggan tidak aktif adalah mereka yang pernah melakukan transaksi tapi sudah lama tidak membeli produk atau jasa Anda.

Untuk mengembalikan minat mereka, Anda bisaa melakukan pendekatan ulang dengan promo reaktivasi, survei kepuasan, atau memberikan penawaran personal untuk membangun kembali hubungan dan mendorong mereka aktif kembali.

Baca juga: Manajemen Hubungan Pelanggan: Manfaat dan Tujuannya

Perbedaan konsumen dan pelanggan

Perbedaan dari segi pengertian

Jika dilihat secara pengertian, konsumen adalah siapapun yang menggunakan atau menikmati produk.

Sementara pelanggan adalah pihak atau individu yang melakukan pembelian secara langsung ke bisnis.

Perbedaan tujuan pembelian

Dari tujuan pembelian, pelanggan bisa membeli produk untuk digunakan sendiri, untuk dijual kembali, atau sebagai bagian dari proses produksi selanjutnya.

Sebaliknya, konsumen biasanya menggunakan atau mengonsumsi produk sampai habis tanpa niat meneruskannya ke pihak lain.

Perbedaan perannya terhadap bisnis

Keduanya juga memiliki peran yang berbeda dalam segi bisnis.

Pelanggan umumnya tercatat dalam database dan sering menjadi target dalam program promosi atau loyalitas, hal ini sangat berguna untuk membangun hubungan jangka panjang dengan bisnis.

Konsumen, di sisi lain, memberikan feedback berupa pengalaman dan kepuasan atas pemakaian produk, bahkan jika identitasnya tidak selalu diketahui oleh bisnis.

Kepuasan konsumen inilah yang sering menjadi penentu utama keberhasilan bisnis dari segi reputasi dan word of mouth.

Perbedaan pendekatan dalam marketing

Dari segi interaksi dan strategi pemasaran, pelanggan biasanya menjadi sasaran utama komunikasi, penawaran khusus, dan retensi bisnis karena mereka melakukan pembelian berulang atau menjalin hubungan jangka panjang.

Untuk menjaga hubungan jangka panjang dengan pelanggan, Anda bisa menggunakan program loyalitas Bliss untuk mempermudah memberikan reward dan penawaran khusus.

Sementara konsumen menjadi fokus dalam pengembangan kualitas produk, inovasi, dan layanan agar mereka puas dan mau merekomendasikan ke orang lain.

Baca juga: Segmentasi Pelanggan: Cara Cerdas Memenangkan Hati Konsumen

Hubungan konsumen dan pelanggan dalam bisnis

Dalam bisnis, pelanggan dan konsumen punya peran yang saling melengkapi.

Pelanggan adalah pihak yang membeli, dan bisa juga menjadi konsumen bila ia menggunakan produk tersebut.

Namun, jika produk diberikan ke orang lain, pembeli tetap disebut pelanggan, sementara pengguna akhir adalah konsumen.

Menarik pelanggan baru dan mengubah mereka menjadi konsumen setia, serta menjaga loyalitas keduanya sangat penting untuk pertumbuhan bisnis.

Masukan dari pelanggan dan pengalaman konsumen juga menjadi sumber data utama untuk inovasi produk dan mengembangkan layanan yang lebih baik.

Baca juga: Cara Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Strategi mempertahankan loyalitas pelanggan

Membangun bisnis saja tidak cukup! Mempertahankan pelanggan yang sudah ada jauh lebih penting!

Kenapa? Karena mereka adalah penyumbang pertumbuhan dan penyebar reputasi terbaik untuk perusahaan Anda.

Berikut ini adalah beberapa strategi efektif yang bisa Anda terapkan untuk menjaga loyalitas pelanggan:

1. Membangun komunikasi secara personal

Pastikan Anda selalu berkomunikasi secara ramah, relevan, dan responsif pada setiap pelanggan.

Gunakanlah sapaan nama, tanyakan kebutuhan mereka secara spesifik, atau kirim pesan ucapan di hari-hari penting pelanggan.

Komunikasi personal seperti ini akan membuat pelanggan merasa dihargai dan jadi lebih dekat dengan bisnis Anda.

2. Program loyalitas dan reward

Buatlah sistem reward seperti kupon diskon, point reward , cashback , atau membership eksklusif yang khusus diberikan untuk pelanggan setia.

Dengan memiliki program loyalitas , pelanggan akan merasa diuntungkan setiap kali bertransaksi dan lebih termotivasi untuk kembali membeli.

3. Jaga kualitas produk dan layanan

Berusahalah untuk selalu memastikan standar kualitas produk maupun layanan yang prima.

Pelanggan bukan hanya puas pada pembelian pertamanya, tetapi juga saat membeli secara berulang.

Jika kualitas dijaga, mereka tidak akan ragu untuk merekomendasikan bisnis Anda ke orang lain.

4. Berikan edukasi dan informasi terbaru

Bagikanlah info promo, update produk terbaru, tips penggunaan, atau campaign inspiratif lewat email, WhatsApp, maupun media sosial secara berkala.

Pelanggan yang merasa selalu update seputar produk akan semakin percaya dan terhubung dengan brand Anda.

5. Minta feedback dan tindak lanjuti dengan cepat

Aktiflah meminta saran atau mendengar keluhan pelanggan setelah transaksi berlangsung.

Tunjukkan bahwa Anda peduli dengan cara memberikan respon secara cepat, memberikan jawaban yang solutif, dan pastikan pelanggan mendapatkan pengalaman yang memuaskan.

Baca juga: Customer Testimonials: Bukti Nyata Kualitas Produk Anda

FAQ seputar perbedaan konsumen dan pelanggan

Apa perbedaan klien dan pelanggan?

Klien biasanya digunakan untuk bisnis jasa profesional (seperti konsultan atau pengacara) yang melibatkan hubungan jangka panjang dan layanan yang personal.

Pelanggan adalah pembeli pada bisnis ritel/produk, baik hubungan jangka pendek maupun panjang.

Apakah satu orang bisa jadi konsumen dan pelanggan sekaligus?

Bisa. Jika seseorang membeli dan menggunakan produk/jasa untuk dirinya sendiri, ia adalah pelanggan dan juga konsumen.

Mana yang lebih penting untuk bisnis, konsumen atau pelanggan?

Keduanya penting. Menarik pelanggan baru akan meningkatkan penjualan, sementara menjaga konsumen setia membantu perkembangan bisnis dalam jangka panjang.

Apakah konsumen punya hak dan perlindungan yang sama dengan pelanggan?

Ya, menurut hukum perlindungan konsumen, hak-hak pengguna akhir tetap diutamakan walaupun ia tercatat sebagai pelanggan atau hanya pengguna.

Baca juga: Program Loyalitas Pelanggan: Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Penutup

Memahami perbedaan konsumen dan pelanggan bukan hanya soal terminologi, tapi menjadi fondasi bagi setiap strategi bisnis yang ingin berkembang di era persaingan bisnis saat ini.

Dengan membedakan pola pendekatan, Anda bisa membuat strategi marketing yang lebih tepat sasaran, meningkatkan efektivitas retensi, hingga melakukan inovasi produk sesuai kebutuhan nyata pengguna dan pembeli.

Pendekatan ini tidak hanya akan menjaga stabilitas penjualan, tetapi juga memperkuat hubungan jangka panjang, membangun kepercayaan, serta menumbuhkan loyalitas pelanggan yang menjadi aset utama bisnis.

Agar strategi retensi dan reward kepada pelanggan Anda bisa berjalan secara lebih maksimal, kini saatnya beralih ke sistem yang lebih profesional.

Bliss Loyalty Program hadir sebagai solusi mudah untuk membangun program loyalitas yang canggih, efektif, dan terintegrasi.

Hal ini akan membantu Anda dalam menjaga pelanggan agar terus kembali dan merekomendasikan bisnis Anda ke lebih banyak orang.

Jangan ragu untuk memulainya sekarang! Ciptakan pelanggan setia, maksimalkan perkembangan bisnis, dan rasakan kemudahan dalam mengelola loyalitas lewat Bliss Loyalty Program di sini!

Promo Gabung Beta Program

Jalin loyalitas dengan pelangganmu.

Join Beta Program

Ibnu Ismail

Seorang penulis dan konsultan yang berfokus pada strategi pemasaran dan pengelolaan hubungan pelanggan. Dengan lebih dari satu dekade pengalaman di industri pemasaran, penulis ini telah membantu berbagai perusahaan unutk meningkatkan loyalitas pelanggan melalui pendekatan yang inovatif dan fokus pada pelanggan.

Artikel Terkait

Bergabung dengan Bliss Sekarang

Jalin hubungan yang lebih baik dengan pelanggan Anda, tingkatkan kesuksesan dan keuntungan pada bisnis Anda