Sebagai pebisnis yang ingin meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, sebagian dari Anda mungkin telah mempertimbangkan strategi pre-order untuk produk atau layanan Anda.
Pre-order adalah metode penjualan di mana pelanggan dapat memesan dan membayar produk sebelum produk tersebut tersedia secara resmi.
Strategi ini memiliki berbagai keunggulan, seperti manajemen inventaris yang lebih baik, demand forecasting yang lebih akurat, dan meningkatkan arus kas.
Dengan menerapkan strategi pre-order yang efektif, Anda dapat mengurangi risiko kelebihan stok, mengoptimalkan produksi, dan menciptakan buzz di sekitar peluncuran produk Anda.
Terus baca artikel ini untuk memahami lebih dalam tentang cara mengimplementasikan strategi pre-order yang sukses dan bagaimana hal ini dapat menguntungkan bisnis Anda.
Pengertian strategi pre-order
Sebagai pebisnis, sebagian besar dari Anda mungkin telah mendengar tentang strategi pre-order dan bertanya-tanya bagaimana hal ini dapat bermanfaat bagi usaha Anda.
Nah, pre-order adalah strategi penjualan di mana Anda memungkinkan pelanggan untuk memesan dan membayar produk sebelum produk tersebut tersedia secara resmi di pasaran.
Strategi ini seperti memberikan kesempatan kepada pelanggan Anda untuk “mengantri” lebih awal demi mendapatkan produk yang mereka inginkan.
Bayangkan Anda memiliki toko kue dan berencana meluncurkan varian baru yang istimewa. Dengan strategi pre-order, Anda bisa mengumumkan varian baru tersebut dan memperbolehkan pelanggan untuk memesannya sebelum kue tersebut benar-benar tersedia di etalase toko Anda.
Pelanggan bisa membayar di muka, dan Anda berjanji akan menyediakan kue tersebut pada tanggal tertentu di kemudian hari.
Strategi ini memungkinkan Anda untuk mengukur minat pasar terhadap produk baru Anda, merencanakan produksi dengan lebih baik, dan bahkan mendapatkan modal awal untuk memulai produksi.
Hal tersebut seperti crystal ball yang siap membantu Anda dalam memprediksi seberapa sukses produk Anda akan diterima di pasar.
Pre-order bukan hanya tentang menjual produk sebelum tersedia, tetapi juga tentang membangun antisipasi dan buzz di sekitar peluncuran produk Anda.
Cara ini bisa menjadi cara yang efektif untuk mengelola inventaris, mengurangi risiko kelebihan stok, dan meningkatkan arus kas bisnis Anda.
Jadi, jika Anda ingin mencoba cara baru untuk memasarkan produk Anda dan mendapatkan informasi penting tentang permintaan pelanggan, strategi pre-order mungkin layak untuk Anda pertimbangkan.
Metode ini bisa menjadi metode yang powerful untuk mengoptimalkan operasi bisnis Anda dan meningkatkan hubungan Anda dengan pelanggan.
Baca juga: Sales Order: Pengertian, Manfaat dan Proses di Dalamnya
Perbedaan strategi pre-order dan strategi marketing lain
1. Waktu penjualan
Dalam strategi pre-order, Anda menjual produk sebelum produk tersebut tersedia secara fisik. Pelanggan bisa membayar di muka untuk produk yang akan mereka terima di masa depan.
Sebaliknya, strategi pemasaran tradisional biasanya dilakukan dengan menjual produk yang sudah tersedia dan siap untuk dikirim sesegera mungkin.
2. Manajemen inventaris
Pre-order memungkinkan Anda untuk memproduksi berdasarkan permintaan yang sudah pasti, sehingga akan mampu mengurangi risiko kelebihan stok.
Strategi pemasaran konvensional biasanya mengharuskan Anda untuk memproduksi produk terlebih dahulu, lalu berusaha menjual stok tersebut.
3. Arus kas
Dengan pre-order, Anda bisa menerima pembayaran sebelum mengeluarkan biaya produksi, yang mana hal tersebut dapat meningkatkan arus kas.
Strategi pemasaran lain biasanya memerlukan investasi awal yang lebih besar untuk produksi dan pemasaran sebelum menerima pendapatan.
4. Mengukur minat pasar
Pre-order memberikan data langsung tentang minat pasar terhadap produk Anda. Strategi pemasaran tradisional seringkali bergantung pada riset pasar dan perkiraan yang mungkin kurang akurat.
5. Menciptakan buzz
Strategi pre-order dapat menciptakan antisipasi dan buzz di sekitar peluncuran produk. Sedangkan strategi pemasaran lain mungkin perlu bekerja lebih keras untuk menciptakan kegembiraan serupa setelah produk tersedia.
6. Hubungan pelanggan
Pre-order dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan setia yang bersedia menunggu produk Anda. Di sisi lain, strategi pemasaran tradisional mungkin lebih fokus pada konversi cepat dan penjualan langsung.
7. Fleksibilitas produksi
Dengan pre-order, Anda memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan produksi berdasarkan permintaan aktual. Strategi pemasaran konvensional biasanya memerlukan komitmen produksi sebelum mengetahui tingkat permintaan yang pasti.
Baca juga: Tingkatkan Bisnis Anda dengan Sistem E-Ordering yang Efisien
Cara menerapkan strategi pre-order
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti untuk mengimplementasikan strategi ini dengan efektif:
1. Pilih produk yang tepat
Lakukanlah identifikasi produk yang cocok untuk pre-order. Produk ini sebaiknya memiliki daya tarik yang kuat, unik, atau memiliki permintaan tinggi.
Jadi, pastikan produk tersebut cukup menarik bagi pelanggan untuk bersedia menunggu dan membayar di muka.
2. Tentukan timeline yang jelas
Buatlah jadwal yang realistis untuk produksi dan pengiriman. Komunikasikan timeline ini dengan jelas kepada pelanggan, seperti tanggal pembukaan pre-order, periode pre-order, dan perkiraan tanggal pengiriman. Transparansi ini sangat penting untuk membangun kepercayaan pelanggan.
3. Siapkan sistem pemesanan
Pastikan sistem pemesanan Anda siap untuk menangani pre-order. Di dalamnya bisa dalam bentuk platform e-commerce yang sudah ada atau sistem khusus untuk pre-order.
Sistem ini harus dapat mengelola pembayaran, mengirim konfirmasi pesanan, dan melacak status pesanan.
4. Tawarkan insentif
Pertimbangkanlah untuk memberikan insentif kepada pelanggan yang melakukan pre-order. Hal tersebut bisa dalam bentuk diskon khusus, hadiah eksklusif, atau akses prioritas ke produk di kemudian hari. Insentif ini dapat memotivasi pelanggan untuk berpartisipasi dalam pre-order.
5. Lakukan kampanye pemasaran
Mulailah kampanye pemasaran Anda untuk membangun buzz sebelum pembukaan pre-order. Gunakanlah media sosial, email marketing, dan platform lainnya untuk mempromosikan produk dan menginformasikan pelanggan tentang kesempatan pre-order yang akan datang.
6. Kelola ekspektasi pelanggan
Komunikasikanlah dengan jelas apa yang bisa diharapkan pelanggan dari proses pre-order. Berikanlah informasi detail tentang produk, termasuk spesifikasi, gambar, dan jika memungkinkan, video produk. Jelaskan juga kebijakan pembatalan dan pengembalian dana.
7. Siapkan layanan pelanggan
Pastikan tim layanan pelanggan Anda siap untuk menangani pertanyaan dan masalah terkait pre-order. Mereka harus dapat memberikan informasi terbaru tentang status pesanan dan menangani masalah dengan cepat dan efisien.
8. Pantau dan analisis
Selama periode pre-order, pantaulah perkembangannya secara ketat. Lakukanlah analisis data penjualan, feedback pelanggan, dan tren yang muncul.
Informasi ini dapat membantu Anda menyesuaikan strategi dan merencanakan produksi dengan lebih baik.
9. Persiapkan produksi dan logistik
Berdasarkan data pre-order, rencanakanlah produksi dan logistik pengiriman. Pastikan Anda memiliki kapasitas untuk memenuhi semua pesanan tepat waktu. Jika ada kendala, komunikasikan segera kepada pelanggan Anda.
10. Tindak lanjut pasca pengiriman
Setelah produk dikirim, lakukanlah tindak lanjut dengan pelanggan. Mintalah feedback mereka dan gunakanlah informasi ini untuk meningkatkan produk dan layanan Anda di masa depan.
Hal ini juga menjadi kesempatan baik untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan Anda.
Baca juga: Average Order Value: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menghitungnya
Penutup
Strategi pre-order merupakan metode pemasaran yang powerful bagi Anda sebagai pebisnis. Dengan memungkinkan pelanggan untuk memesan produk sebelum tersedia secara resmi, Anda dapat mengelola inventaris dengan lebih efisien, membuat demand forecasting secara lebih akurat, dan meningkatkan arus kas bisnis Anda.
Strategi ini juga akan membantu menciptakan buzz di sekitar peluncuran produk dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan setia Anda.
Untuk mengoptimalkan strategi pre-order Anda, pertimbangkanlah untuk mengintegrasikannya dengan program loyalitas pelanggan. Di sinilah Bliss dapat membantu Anda.
Bliss menawarkan platform program loyalitas yang komprehensif, yang dapat meningkatkan efektivitas strategi pre-order Anda.
Dengan Bliss, Anda dapat memberikan reward khusus kepada pelanggan yang melakukan pre-order, mendorong pembelian berulang, dan membangun komunitas pelanggan yang setia.
Bayangkan Anda dapat memberikan poin loyalitas ekstra atau akses eksklusif kepada pelanggan yang berpartisipasi dalam pre-order Anda.
Atau mungkin Anda ingin menawarkan status VIP kepada pelanggan yang sering melakukan pre-order. Semua ini dan lebih banyak lagi dapat Anda lakukan dengan mudah menggunakan platform Bliss.
Ingin merasakan sendiri bagaimana Bliss dapat meningkatkan strategi pre-order dan program loyalitas Anda? Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mencobanya!
Daftar sekarang dengan klik link ini untuk uji coba gratis Bliss dan mulailah mengoptimalkan strategi pemasaran Anda.