Traditional Marketing Belum Mati: ini Buktinya!

oleh Ibnu Ismail Ditinjau Baskara Aji | Agu 13, 2024 | Marketing

source envato.

Promo Gabung Beta Program

Jalin loyalitas dengan pelanggan mu.

Join Beta Program

Sebagian dari Anda pasti sudah pernah mendengar istilah “traditional marketing“. Betul, ini adalah metode pemasaran yang sudah ada sejak zaman dahulu kala, jauh sebelum era digital menguasai dunia kita.

Anda pasti pernah melihat iklan di koran, mendengar jingle di radio, atau bahkan terpana melihat billboard raksasa di jalan raya.

Nah, itu semua adalah contoh dari traditional marketing yang masih eksis sampai sekarang lho! Walaupun dunia digital semakin berkembang, jangan salah, traditional marketing masih mempunyai tempat spesial di hati para konsumen. Penasaran kenapa?

Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang kekuatan dan relevansi traditional marketing di era modern ini. Siapa tahu Anda bisa dapat inspirasi baru untuk strategi pemasaran bisnis Anda!

Apa itu traditional marketing?

Traditional marketing atau pemasaran tradisional adalah teknik pemasaran yang dilakukan secara konvensional atau non-digital.

Metode ini adalah metode pemasaran yang sudah ada sejak lama, jauh sebelum era digital menguasai dunia kita. Jadi, kalau Anda pernah melihat iklan di koran, mendengar jingle di radio, atau terpana melihat billboard raksasa di jalan, itu semua adalah contoh dari traditional marketing.

Nah, menurut Jurnal Manajemen Vol. 1, No. 2 Tahun 2016 karya Christie Devita, pemasaran tradisional adalah pemasaran yang berdasarkan pada kegiatan menjual barang kepada pembeli.

Jadi, fokusnya lebih ke produk dan konsumen, dengan pendekatan yang bersifat analitis, verbal, dan kuantitatif.

Anda mungkin bertanya-tanya, “Lalu, apa saja sih yang termasuk dalam traditional marketing?” Nah, ini dia beberapa contohnya:

  • Iklan di televisi dan radio
  • Pemasangan papan reklame
  • Penyebaran brosur dan katalog
  • Iklan di koran dan majalah
  • Telemarketing

Menariknya, walaupun kita hidup di era digital, traditional marketing masih mempunyai tempat spesial. Kenapa? Karena metode ini sudah lebih dulu dikenal dan mudah dipahami, terutama oleh generasi yang kurang akrab dengan teknologi digital.

Tapi ingat, setiap metode pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Salah satu kekurangan traditional marketing adalah hasilnya yang sulit diukur.

Tidak seperti digital marketing yang bisa memberikan data akurat dalam bentuk grafik atau persentase, traditional marketing lebih mengandalkan perkiraan.

Jadi, apakah Anda masih perlu menggunakan traditional marketing di era digital ini? Jawabannya bisa ya, bisa tidak. Tergantung pada target pasar dan tujuan pemasaran Anda.

Yang pasti, memahami konsep traditional marketing tetap penting, karena bisa jadi Anda perlu mengombinasikannya dengan digital marketing untuk hasil yang lebih maksimal.

Baca juga: Influencer Marketing: Strategi Ampuh Boost Brand Anda!

Kelebihan dan kekurangan traditional marketing

Kelebihan traditional marketing

1. Jangkauan yang luas

Traditional marketing mempunyai kemampuan untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Bayangkan saja, iklan TV atau radio bisa sampai ke pelosok desa! Jadi, kalau Anda ingin produk Anda dikenal banyak orang, termasuk mereka yang mungkin belum terlalu akrab dengan internet, ini bisa jadi pilihan yang tepat.

2. Mudah dipahami

Nah, inilah yang membuat traditional marketing masih eksis. Iklan di TV, baliho, atau koran itu lebih mudah dicerna oleh orang-orang. Apalagi kalau Anda bikin iklan yang kreatif dan eye-catching, dijamin akan lebih mudah diingat oleh calon konsumen.

3. Membangun kepercayaan

Karena sudah ada sejak lama, traditional marketing mempunyai nilai kepercayaan yang tinggi. Misalnya, orang-orang cenderung lebih percaya dengan iklan di koran atau majalah ternama dibanding iklan pop-up di internet.

Jadi, kalau Anda ingin brand Anda dianggap kredibel, ini bisa jadi pilihan yang bagus.

4. Sentuhan fisik

Inilah yang tidak bisa didapat dari digital marketing. Dengan traditional marketing, Anda bisa memberikan pengalaman nyata ke konsumen.

Misalnya, mereka bisa langsung pegang brosur atau sample produk Anda. Ini bisa bikin brand Anda lebih berkesan di mata mereka.

5. Bersifat permanen

Iklan di majalah atau koran memiliki sifat permanen. Artinya, orang bisa melihat iklan Anda berkali-kali selama media cetaknya masih ada. Beda dengan iklan digital yang bisa hilang begitu di-scroll.

Kekurangan traditional marketing

1. Biaya yang mahal

Nah, inilah yang sering membuat pusing. Traditional marketing itu mahal! Bayangkan berapa biaya yang harus Anda keluarkan untuk pasang iklan di TV atau cetak ribuan brosur.

Kondisi ini bisa jadi beban yang berat, terutama buat bisnis kecil atau startup.

2. Sulit dilacak

Berbeda dengan digital marketing yang bisa memberikan data detail, traditional marketing sulit untuk diukur efektivitasnya.

Anda akan kesulitan untuk mengetahui berapa orang yang tertarik dengan produk Anda gara-gara melihat iklan di billboard.

3. Interaksi satu arah

Traditional marketing itu cenderung satu arah. Anda bisa memberikan info, tapi tidak bisa langsung mendapatkan feedback dari konsumen. Hal ini bisa membuat Anda kurang peka dengan kebutuhan pasar.

4. Kurang fleksibel

Begitu iklan Anda sudah tayang di TV atau tercetak di koran, Anda tidak bisa mengubah-ubahnya lagi. Berbeda dengan digital marketing yang bisa diupdate kapan saja. Jadi, kalau ada perubahan mendadak, Anda bisa kerepotan.

5. Tidak bisa personalisasi

Dengan traditional marketing, Anda tidak bisa membuat iklan yang spesifik untuk setiap kelompok konsumen. Iklan Anda akan dilihat oleh semua orang, entah itu target market Anda atau bukan. Cara ini bisa bikin pemasaran Anda jadi kurang efisien.

Nah, itulah kelebihan dan kekurangan traditional marketing. Ingat, meski digital marketing sedang ngetren, bukan berarti traditional marketing sudah tidak berguna.

Tergantung target pasar dan tujuan pemasaran Anda, terkadang kombinasi keduanya justru bisa memberikan hasil yang maksimal. Jadi, pintar-pintar saja dalam memilih strategi yang tepat untuk bisnis Anda.

Baca juga: Bingung Bikin Konten? Simak Tips Content Marketing ini!

Strategi menjalankan traditional marketing

1. Kenali target pasar Anda

Sebelum terjun ke dunia traditional marketing, Anda harus tahu persis siapa yang mau Anda bidik. Cobalah analisis karakteristik, kebiasaan, dan preferensi target pasar Anda.

Dengan begitu, Anda bisa merancang strategi yang tepat sasaran dan tidak buang-buang resources.

2. Pilih media yang tepat

Nah, inilah yang penting. Sesuaikan media promosi dengan target pasar Anda. Misalnya, kalau target Anda ibu-ibu, mungkin iklan di majalah wanita atau acara TV masak-masak bisa jadi pilihan yang oke. Jangan lupa pertimbangkan juga budget Anda ya!

3. Membuat pesan yang menarik

Dalam traditional marketing, pesan Anda harus bisa “nendang” dalam sekali lihat atau dengar. Buatlah pesan yang singkat, padat, jelas, tapi tetap menarik.

Jangan lupa sertakan call-to-action yang jelas agar audiens tahu harus melakukan apa setelah melihat iklan Anda.

4. Konsistensi itu kunci

Pastikan semua materi promosi Anda mempunyai “look and feel” yang sama. Mulai dari warna, font, sampai gaya bahasa. Konsistensi ini penting sekali untuk membangun brand recognition.

Jadi, meskipun orang cuma lihat sekilas, mereka langsung tahu itu iklan dari brand Anda.

5. Manfaatkan event marketing

Ikutilah pameran atau buatlah event untuk melakukan promosi. Di sini Anda bisa berinteraksi langsung dengan calon pelanggan. Berikanlah mereka pengalaman yang memorable, agar brand Anda menempel di ingatan mereka.

6. Jangan lupakan direct mail

Meskipun sudah kuno, direct mail masih bisa efektif lho. Kirimlah katalog atau brosur ke alamat potensial customer Anda. Tapi ingat, desainnya harus eye-catching dan isinya harus relevan, jangan sampai langsung dibuang ke tong sampah.

7. Manfaatkan kekuatan word of mouth

Buatlah program referral atau reward untuk pelanggan yang mengajak temannya menggunakan produk Anda. Word of mouth itu sangat powerful dalam traditional marketing, dan sering kali lebih dipercaya daripada iklan biasa.

8. Ukur efektivitas kampanye

Meskipun agak tricky, Anda tetap harus mencoba mengukur efektivitas kampanye traditional marketing Anda. Bisa dengan menggunakan metode survei pelanggan, tracking kode promo khusus, atau analisis penjualan sebelum dan sesudah kampanye.

9. Integrasikan dengan digital marketing

Jangan anggap traditional dan digital marketing sebagai dua hal yang terpisah. Cobalah padukan keduanya. Misalnya, pasang QR code di brosur yang mengarah ke website Anda, atau sebutkan hashtag di iklan radio untuk encourage engagement di social media.

10. Terus berinovasi

Terakhir, jangan takut untuk mencoba hal baru. Traditional marketing bukan berarti harus kuno. Coba terus eksperimen dengan ide-ide segar yang bisa membuat brand Anda stand out di tengah kerumunan iklan yang ada.

Nah, itulah 10 strategi jitu untuk menjalankan traditional marketing. Ingat, kunci suksesnya ada di konsistensi dan kreativitas. Jadi, jangan ragu untuk eksplorasi berbagai cara untuk bikin kampanye Anda makin menarik.

Baca juga: Digital Marketing: Rahasia Sukses Bisnis di Era Digital

Penutup

Nah, di atas kita sudah membahas tuntas tentang traditional marketing . Dari pengertian, kelebihan, kekurangan, sampai strategi jitunya.

Intinya, meskipun kita hidup di era digital, traditional marketing masih mempunyai tempat spesial di dunia pemasaran. Tapi, yang paling penting adalah bagaimana Anda bisa memadukan berbagai metode pemasaran untuk hasil yang maksimal.

Berbicara tentang memadukan metode, tahukan Anda kalau program loyalitas pelanggan juga bisa jadi jembatan antara traditional dan digital marketing?

Nah, inilah yang bisa Anda dapatkan dari Bliss. Dengan Bliss, Anda bisa membuat program loyalitas yang keren, yang tidak hanya mengejar poin saja, tapi benar-benar membuat pelanggan Anda merasa spesial.

Bayangkan saja, Anda bisa memberikan reward ke pelanggan setia Anda menggunakan metode traditional marketing seperti voucher belanja atau merchandise eksklusif. Tapi di sisi lain, Anda juga bisa tracking semua data pelanggan Anda secara digital. Luar biasa bukan?

Penasaran bagaimana rasanya mempunyai program loyalitas yang bisa membuat pelanggan Anda balik lagi dan lagi? Ayo, cobain Bliss sekarang juga! Anda bisa daftar gratis dan langsung rasain manfaatnya.

Tinggal klik link ini, dan boom! Anda sudah selangkah lebih maju dalam strategi pemasaran Anda. Jangan tunggu lagi, yuk mulai bikin pelanggan Anda makin cinta sama brand Anda bareng Bliss!

Referensi:

Artikel Terkait

Bergabung dengan Bliss Sekarang

Jalin hubungan yang lebih baik dengan pelanggan Anda, tingkatkan kesuksesan dan keuntungan pada bisnis Anda