Sandwich marketing menawarkan pendekatan unik dalam menggaet customer melalui kombinasi dua metode promosi berbeda.
Mirip seperti menikmati roti berlapis, teknik ini akan memikat calon pembeli dengan cara menyajikan konten promosi yang diapit oleh dua elemen berbeda namun saling melengkapi.
Pada kesempatan kali ini, mari kita pelajari bersama bagaimana Anda bisa menerapkan metode sandwich marketing secara efektif untuk mengoptimalkan hasil bisnis Anda.
Artikel ini juga akan mengupas tuntas mulai dari konsep dasar hingga penerapannya secara detail, lengkap dengan contoh nyata yang bisa Anda tiru. Simak terus artikel ini untuk mendapatkan panduan lengkap mengolah sandwich marketing agar bisnis Anda semakin moncer!
Pengertian sandwich marketing dan contohnya
Sandwich marketing merupakan teknik promosi dengan menggabungkan dua metode yang berbeda untuk menciptakan dampak yang maksimal pada target audience.
Konsep tersebut mengadopsi filosofi roti berlapis, dimana Anda harus menyajikan pesan utama yang diapit oleh dua elemen pendukung sehingga akan menciptakan kesan mendalam bagi calon pembeli.
Sebagai contoh, ketika Anda menjalankan kampanye digital marketing, Anda bisa mengawali dengan iklan di social media (top slice), dilanjutkan dengan konten edukatif di blog atau website (isi), lalu diakhiri dengan email marketing (bottom slice).
Metode yang berlapis ini seperti menyantap sandwich membuat pesan promosi yang lebih mudah diingat dan efektif menjangkau target pasar.
Menurut penelitian dari Journal of Marketing Research, pendekatan yang berlapis dalam kegiatan promosi mampu meningkatkan tingkat konversi hingga 40% dibanding metode tunggal.
Riset tersebut menegaskan bahwa sandwich marketing bekerja dengan prinsip pengulangan pesan melalui berbagai channel, namun tetap menjaga kesatuan tema promosi.
Baca juga: Frugal Marketing: Cara Cerdas Mengembangkan Bisnis dengan Budget Minim
Keunggulan sandwich marketing
1. Memperkuat brand recognition
Metode sandwich marketing akan membantu Anda dalam meningkatkan brand recognition melalui pengulangan pesan secara konsisten.
Konsumen makan enerima informasi produk Anda dari berbagai kanal, sehingga akan menciptakan ingatan yang lebih kuat terhadap brand Anda.
Ketika pesan disampaikan dalam format yang berlapis, target audience akan lebih mudah mengingat dan mengenali produk Anda.
2. Maksimalisasi jangkauan customer
Penerapan sandwich marketing akan membuka peluang Anda dalam menjangkau lebih banyak calon pembeli. Kombinasi berbagai metode promosi memungkinkan pesan Anda sampai ke beragam segmen pasar.
Sebagai contoh, penggunaan social media bisa menjangkau generasi muda, sementara email marketing efektif untuk profesional.
3. Meningkatkan conversion rate
Sandwich marketing terbukti mampu meningkatkan angka konversi penjualan. Penyampaian pesan secara berlapis akan membuat calon pembeli lebih yakin dalam mengambil keputusan.
Data menunjukkan bahwa metode berlapis bisa menghasilkan konversi 2-3 kali lebih tinggi dibanding metode promosi tunggal.
4. Efisiensi biaya promosi
Meski menggunakan beberapa kanal, sandwich marketing justru menghemat anggaran promosi Anda. Pesan Anda akan tersampaikan lebih efektif karena setiap lapisan saling menguatkan.
Kombinasi yang tepat antara paid media dan organic marketing akan mengoptimalkan hasil campaign dengan biaya terjangkau.
5. Fleksibilitas dalam menyesuaikan konten
Sandwich marketing akan memberikan Anda ruang untuk berkreasi dalam menyesuaikan konten. Setiap lapisan bisa dimodifikasi sesuai respons pasar tanpa mengganggu keseluruhan struktur campaign.
Metode ini akan memudahkan Anda dalam melakukan A/B testing untuk hasil yang optimal.
Baca juga: Pengertian Negative Marketing dan Dampaknya pada Bisnis
Cara optimal menerapkan sandwich marketing
1. Teknik menerapkan sandwich marketing
Kesuksesan sandwich marketing dimulai dari memilih channel promosi yang tepat. Lapisan pertama bisa dimulai dengan social media advertising, dilanjutkan konten edukasi di tengah, lalu ditutup dengan email marketing. Proses yang berlapis ini akan mampu menciptakan pengalaman yang konsisten bagi calon pembeli Anda.
2. Memilih channel sesuai target
Setiap lapisan sandwich marketing perlu disesuaikan dengan kebiasaan target market.
Misalnya, Instagram dan TikTok cocok untuk generasi Z, LinkedIn untuk profesional, serta Facebook untuk generasi X. Penyesuaian channel ini akan meningkatkan efektivitas pesan promosi Anda.
3. Studi kasus starbucks
Starbucks menerapkan sandwich marketing melalui aplikasi mobile (top layer), program reward (middle layer), dan email marketing (bottom layer).
Kombinasi tiga elemen ini mampu menciptakan pengalaman pelanggan uang menyenangkan. Hasilnya, tingkat customer retention Starbucks mencapai 80%.
4. Contoh nike
Nike menggunakan sandwich marketing dengan influencer marketing (top), konten inspiratif (middle), dan program komunitas (bottom).
Pendekatan berlapis ini membuat Nike berhasil membangun hubungan emosional dengan pelanggan. Metode tersebut mampu meningkatkan penjualan Nike hingga 40%.
5. Langkah implementasi
- Mulai dengan paid advertising di platform sesuai target market
- Sediakan konten yang bermanfaat melalui blog atau media sosial
- Tutup dengan email newsletter yang berisi penawaran menarik
- Ukur hasil dengan analytics tools
- Sesuaikan konten berdasarkan respons pasar
6. Cara mengukur keberhasilan
Sandwich marketing perlu diukur melalui beberapa metrik, yaitu:
- Tingkat keterlibatan (engagement rate)
- Angka konversi (conversion rate)
- Return on Investment (ROI)
- Tingkat retensi pelanggan
- Pertumbuhan basis data pelanggan
Menerapkan sandwich marketing terbukti meningkatkan hasil promosi dibanding metode konvensional. Konsistensi pesan dan pengalaman pelanggan menjadi kunci kesuksesan strategi berlapis ini.
Baca juga: Ilusi Optik Marketing: Seni Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Penutup
Sandwich marketing merupakan teknik promosi berlapis untuk menciptakan hubungan yang kuat dengan pelanggan.
Metode tersebut menggabungkan tiga elemen, yaitu paid advertising, konten edukasi, dan follow-up marketing. Perusahaan besar seperti Starbucks dan Nike telah membuktikan keampuhan metode tersebut dengan peningkatan retensi pelanggan mencapai 80%.
Bicara tentang retensi pelanggan, Anda pasti ingin mencoba solusi terbaik untuk bisnis Anda. Kabar baiknya, Bliss hadir sebagai platform loyalty program terdepan dengan fitur lengkap untuk menerapkan sandwich marketing.
Melalui Bliss, Anda bisa mengirim push notification, membuat program reward points, dan mengelola email marketing dalam satu dashboard.
Bayangkan kemudahan menjalankan sandwich marketing dari aplikasi mobile Anda. Bliss menyediakan semua alat untuk membuat pelanggan kembali berbelanja pada bisnis Anda.
Program reward otomatis di dalamnya akan membuat pelanggan merasa istimewa setiap bertransaksi.
Jangan lewatkan kesempatan menjadikan bisnis Anda lebih sukses. Nikmati masa percobaan gratis dari Bliss sekarang juga dengan klik link ini.
Referensi: