Lipstick Effect: Fenomena Menarik dalam Dunia Marketing

oleh Ibnu Ismail Ditinjau Baskara Aji | Jan 13, 2025 | Marketing

source envato.

Promo Gabung Beta Program

Jalin loyalitas dengan pelangganmu.

Join Beta Program

Lipstick Effect pada dasarnya adalah suatu fenomena menarik yang terjadi saat ekonomi sedang lesu. Saat dompet menipis, Anda akan menemukan banyak orang tetap membeli produk kosmetik dengan harga yang terjangkau seperti lipstik sebagai bentuk penghiburan diri.

Meski kondisi finansial terbatas, kecenderungan konsumen untuk terus membeli barang-barang kecil namun memberikan kepuasan psikologis justru meningkat.

Fenomena lipstick effect pertama kali diamati oleh Leonard Lauder, Chairman Estee Lauder pada masa resesi ekonomi tahun 2001.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mendalami bagaimana fenomena unik ini bisa menjadi peluang bagi para business owner untuk menciptakan strategi marketing cerdas di tengah situasi ekonomi menantang.

Simak artikel berikut untuk mengenal lebih dekat tentang lipstick effect dan cara memanfaatkannya dalam bisnis Anda.

Apa itu lipstick effect?

Lipstick effect adalah sebuah fenomena ekonomi dimana konsumen tetap membelanjakan uang mereka untuk barang-barang mewah berukuran kecil, meskipun sedang menghadapi masa resesi atau ketidakpastian ekonomi.

Ketika anggaran menjadi ketat, masyarakat akan lebih cenderung mengurangi pembelian barang-barang mahal seperti mobil atau perhiasan, namun masih rela menghabiskan uang untuk produk kecantikan yang terjangkau seperti lipstik.

Istilah lipstick effect pertama kali dipopulerkan oleh Leonard Lauder, Chairman Estee Lauder Companies pada tahun 2001. Beliau mencatat adanya peningkatan penjualan lipstik pasca serangan 11 September di Amerika Serikat.

Fenomena serupa juga terulang saat krisis finansial global 2008, dimana penjualan produk kosmetik justru mengalami kenaikan di tengah penurunan sektor ekonomi lainnya.

Para ahli ekonomi menyebut lipstick effect sebagai bentuk affordable luxury atau kemewahan yang terjangkau. Konsumen mencari kepuasan emosional melalui pembelian produk-produk kecil sebagai penghiburan diri di masa sulit.

Lipstik menjadi simbol sempurna karena harganya yang relatif murah namun mampu memberikan rasa percaya diri dan kesenangan bagi pemakainya.

Baca juga: Ilusi Optik Marketing: Seni Mempengaruhi Keputusan Konsumen

Penyebab terjadinya lipstick effect dan dampaknya pada bisnis

1. Kebutuhan psikologis

Saat menghadapi tekanan ekonomi, masyarakat akan membutuhkan cara untuk tetap merasa baik tentang diri sendiri. Pembelian produk kosmetik seperti lipstik menjadi pilihan karena memberikan kepuasan psikologis dengan biaya relatif terjangkau.

Sensasi membeli sesuatu yang baru ini akan mampu mengangkat mood dan memberikan rasa senang meski dalam kondisi finansial yang terbatas.

2. Substitusi pembelian besar

Ketika budget terbatas, masyarakat akan cenderung mengganti pembelian barang mahal dengan alternatif yang lebih murah. Lipstik dan kosmetik menjadi pilihan pengganti luxury items seperti tas branded atau perhiasan.

Melalui substitusi tersebut, masyarakat tetap bisa merasakan pengalaman membeli barang mewah tanpa menguras tabungan.

3. Meningkatkan kepercayaan diri

Self-presentation menjadi sangat penting di masa sulit, terutama saat mencari pekerjaan atau menghadapi tantangan karir.

Penampilan yang menarik dapat meningkatkan kepercayaan diri masyarakat dan kosmetik menjadi investasi yang terjangkau untuk tampil lebih profesional dan meyakinkan.

4. Efek sosial media

Tekanan untuk selalu tampil sempurna di social media membuat masyarakat tetap mempertahankan pengeluaran untuk produk kecantikan.

Content creator dan influencer yang juga terus memperlihatkan gaya hidup mewah menciptakan standar penampilan tertentu bagi followers mereka.

5. Perilaku retail therapy

Belanja bisa menjadi cara mengatasi stres dan kecemasan. Retail therapy melalui pembelian kosmetik yang terjangkau mampu memberikan kepuasan secara instan tanpa rasa bersalah berlebihan karena harganya masih dalam jangkauan budget Anda.

Baca juga: Sistem Pemasaran: Pengertian dan Strategi Sistemnya

Strategi memanfaatkan kondisi lipstick effect untuk bisnis

1. Memahami market behavior saat terjadi lipstick effect

Masa resesi ekonomi membuat konsumen menjadi lebih selektif dalam berbelanja. Perilaku konsumen bergeser ke arah pembelian produk-produk kecil namun memberikan kepuasan psikologis.

Dengan memahami pola konsumsi tersebut, Anda akan lebih mudah dalam membuat strategi bisnis lebih tepat sasaran.

2. Fokus pada produk small luxury

Ketika lipstick effect terjadi, konsumen akan cenderung membeli barang-barang dengan harga yang terjangkau tetapi mampu memberikan kesan yang mewah.

Dalam hal ini, Anda harus menyediakan produk-produk dibawah Rp 500.000 dengan kualitas yang baik. Format kemasan kecil atau travel size bisa Anda jadikan alternatif menarik bagi konsumen.

3. Optimasi digital marketing

Memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk menjadi semakin penting. Dalam hal ini, Anda harus bisa membuat konten marketing yang menekankan aspek affordable luxury dan manfaat emosional.

Social media engagement juga perlu Anda tingkatkan melalui konten yang informatif tentang penggunaan produk dan tips menghemat produk tersebut

4. Menerapkan smart pricing strategy

Smart pricing strategy akan sangat diperlukan untuk menarik minat konsumen. Bundle pricing dengan kombinasi produk yang terkendal dan produk baru dapat meningkatkan penjualan Anda.

Program diskon yang diberikan secara bertahap dan sistem reward points akan membuat konsumen merasa diuntungkan.

5. Mengembangkan customer experience

Layanan personal menjadi suatu pembeda dalam persaingan bisnis. Memberikan sampel produk atau free trial akan membantu konsumen membuat keputusan pembelian.

After-sales service juga perlu diperhatikan untuk membangun loyalitas pelanggan jangka panjang.

6. Adaptasi business model

Fleksibilitas model bisnis diperlukan untuk bertahan dalam kondisi ekonomi yang sulit. Penyesuaian inventory management dan fokus pada produk dengan profit margin yang optimal menjadi prioritas.

Kolaborasi dengan brand lain juga dapat membuka peluang pasar baru.

7. Analisis market research

Memantau tren pasar secara rutin akan membantu Anda dalam mengambil keputusan bisnis secara tepat. Data penjualan dan customer feedback menjadi acuan untuk membuat penyesuaian strategi.

Perhatikanlah perubahan preferensi konsumen dan sesuaikanlah penawaran produk dengan kebutuhan mereka.

Baca juga: Sistem Keanggotaan: Pengertian dan Berbagai Keunggulannya

Penutup

Fenomena lipstick effect menunjukkan perubahan perilaku konsumen saat ekonomi melambat. Masyarakat akan cenderung membeli produk-produk kecil namun memuaskan mereka secara psikologis.

Perilaku tersebut mampu menciptakan ilusi optik dalam marketing, dimana persepsi tentang kemewahan tetap dapat dicapai melalui produk berukuran kecil dengan harga terjangkau.

Strategi bisnis perlu disesuaikan dengan fokus pada small luxury items, optimasi digital, penetapan harga cerdas, dan peningkatan pengalaman pelanggan. Pendekatan tersebut akan membantu bisnis Anda bertahan bahkan berkembang di masa sulit.

Bicara tentang pengalaman pelanggan, Bliss hadir sebagai solusi program loyalitas pelanggan terdepan. Platform Bliss akan membantu Anda mengelola hubungan dengan konsumen melalui sistem reward points terintegrasi.

Fitur-fitur canggih di dalamnya seperti personalized rewardsautomated birthday gifts, dan tiered membership akan membuat pelanggan Anda merasa istimewa.

Manfaatkan momentum lipstick effect untuk memaksimalkan pertumbuhan bisnis Anda. Program loyalitas Bliss menawarkan cara mudah menerapkan strategi retention marketing dengan sentuhan personal.

Mari mulai perjalanan sukses bersama Bliss! Daftar sekarang di sini dan nikmati masa percobaannya sekarang juga!

Referensi

Artikel Terkait

Bergabung dengan Bliss Sekarang

Jalin hubungan yang lebih baik dengan pelanggan Anda, tingkatkan kesuksesan dan keuntungan pada bisnis Anda