Membangun sebuah brand tidak sesederhana menciptakan logo dan tagline menarik. Saat Anda memulai bisnis, salah satu kunci kesuksesan dalam membentuk identitas bisnis di mata konsumen adalah dengan memahami ragam jenis branding.
Menariknya, setiap jenis branding memiliki karakteristik yang unik untuk mencapai target pasar yang berbeda.
Untuk itu, ayo kita pelajari bersama berbagai jenis branding, mulai dari personal branding, corporate branding, hingga product branding – semuanya akan membantu Anda menentukan arah yang tepat dalam mengembangkan bisnis.
Simak terus artikel berikut ini untuk mendalami setiap jenis branding beserta contoh penerapannya dalam dunia bisnis nyata.
Apa itu branding?
Branding merupakan proses menciptakan dan membangun identitas khusus untuk bisnis, produk, atau jasa di benak konsumen.
Lebih dari sekadar logo atau nama dagang, branding mencakup keseluruhan pengalaman dan persepsi masyarakat terhadap bisnis Anda.
Menurut American Marketing Association (AMA), branding didefinisikan sebagai nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi dari semuanya dengan tujuan mengidentifikasi produk atau layanan dan membedakannya dari kompetitor. Namun, pemahaman branding telah berkembang jauh melampaui definisi tradisional tersebut.
Dalam konteks bisni, branding menjadi cerminan DNA perusahaan – mulai dari cara berkomunikasi, memberikan layanan, hingga berinteraksi dengan pelanggan.
Branding membentuk hubungan emosional antara bisnis dan konsumen, sehingga akan menciptakan loyalitas melalui pengalaman yang konsisten di setiap touchpoint.
Philip Kotler, menegaskan bahwa branding bukan sekadar memberi nama pada produk. Branding adalah janji perusahaan untuk menghadirkan karakteristik, manfaat, dan layanan tertentu secara konsisten kepada pembeli.
Ketika Anda membangun brand, sebenarnya Anda sedang menciptakan cerita yang unik tentang bisnis Anda. Cerita tersebut akan tertanam dalam pikiran konsumen melalui berbagai elemen seperti:
- Identitas visual (visual identity)
- Kepribadian brand (brand personality)
- Posisi brand (brand positioning)
- Pesan brand (brand message)
- Suara brand (brand voice)
Branding membantu bisnis Anda mencapai beberapa tujuan penting, yaitu:
- Membedakan diri dari kompetitor
- Membangun kepercayaan konsumen
- Menciptakan koneksi emosional
- Meningkatkan pengakuan pasar
- Mendorong keputusan pembelian
Baca juga: Apa itu Branding? Ini Pengertian dan Dampaknya Bagi Bisnis
Jenis-jenis branding
1. Personal branding
Personal branding adalah membangun reputasi dan image profesional seseorang. Ketika Anda mengembangkan personal brand, Anda menciptakan identitas unik sebagai ahli atau tokoh di bidang tertentu.
Contohnya seperti Gary Vaynerchuk dengan personal brand-nya sebagai pengusaha digital atau Marie Kondo dengan metode perapian khasnya.
2. Corporate branding
Corporate branding adalah membentuk identitas perusahaan secara menyeluruh. Melalui metode ini, Anda harus membangun persepsi publik tentang organisasi, termasuk culture perusahaan, visi, dan misi.
Contoh sukses corporate branding terlihat pada Apple dengan filosofi inovasinya atau Google dengan semangat kreativitas dan keterbukaannya.
3. Product branding
Product branding memusatkan perhatian pada produk atau lini produk spesifik. Fokusnya adalah menciptakan diferensiasi produk di pasaran melalui kemasan, desain, dan pengalaman pengguna. Seperti Samsung dengan seri Galaxy atau Nike dengan koleksi Air Jordan.
4. Service branding
Service branding menekankan pada kualitas layanan dan pengalaman pelanggan. Pendekatan ini membutuhkan konsistensi dalam memberikan layanan berkualitas tinggi.
Starbucks menjadi contoh sempurna dengan standar layanan pelanggannya atau Grab dengan kemudahan aksesibilitas transportasi.
5. Geographic branding
Geographic branding berkaitan dengan membangun identitas suatu lokasi atau wilayah. Tujuannya adalah menarik pengunjung, investor, atau penduduk baru.
Dubai telah berhasil membangun brand sebagai pusat bisnis dan wisata mewah di Timur Tengah.
Jadi, setiap jenis branding memiliki karakteristik dan pendekatan yang berbeda. Dengan memahami perbedaan ini, Anda akan terantu dalam memilih strategi yang tepat sesuai tujuan bisnis.
Pastikanlah untuk menyelaraskan pilihan jenis branding dengan target pasar dan objektif jangka panjang perusahaan Anda.
Baca juga: Digital Branding: Lebih dari Sekadar Logo
Cara memilih jenis branding yang tepat
1. Kenali target pasar
Langkah pertama dalam memilih branding dimulai dari memahami dengan baik tentang audiens. Anda perlu menganalisis demografi, perilaku, dan preferensi target pasar.
Misalnya, jika target market Anda generasi milenial, pendekatan personal branding melalui media sosial bisa menjadi pilihan yang tepat.
2. Evaluasi tujuan bisnis
Setiap keputusan branding harus selaras dengan target bisnis. Anda perlu menentukan apakah fokus utama Anda adalah pada meningkatkan penjualan produk, membangun reputasi perusahaan, atau memperluas pasar.
Tujuan bisnis akan mengarahkan Anda pada jenis branding yang paling sesuai.
3. Analisis persaingan pasar
Mempelajari strategi branding kompetitor akan memberikan gambaran tentang peluang diferensiasi. Anda bisa menemukan celah unik untuk menonjolkan brand Anda di antara kompetitor.
Perhatikanlah bagaimana kompetitor memposisikan diri dan temukan cara yang berbeda untuk menarik perhatian pasar.
4. Pertimbangkan sumber daya
Setiap jenis branding membutuhkan investasi yang berbeda. Anda perlu mempertimbangkan anggaran, waktu, dan tenaga kerja yang tersedia.
Corporate branding umumnya membutuhkan dana yang lebih besar dibanding personal branding. Jadi, sesuaikanlah pilihan dengan kemampuan perusahaan Anda.
5. Selaraskan dengan budaya perusahaan
Branding terpilih harus mencerminkan karakter dan budaya organisasi. Anda tidak bisa memaksakan gaya branding yang tidak sesuai dengan DNA perusahaan Anda.
Keaslian dan keselarasan antara branding dengan budaya internal akan menciptakan kesan yang autentik.
6. Perhatikan skala bisnis
Skala bisnis akan turut mempengaruhi pemilihan jenis branding. Untuk usaha kecil, personal branding atau product branding mungkin lebih efektif.
Sedangkan perusahaan besar bisa menerapkan kombinasi beberapa jenis branding sekaligus.
7. Tentukan channel komunikasi
Setiap jenis branding memiliki media komunikasi yang optimal. Anda perlu memilih channel yang sesuai dengan karakteristik target pasar dan jenis branding Anda.
Digital branding cocok untuk audiens online, sementara traditional branding efektif untuk segmen pasar konvensional.
Baca juga: Branding Merchandise: Pengertian, Manfaat dan Cara Menerapkannya
Penutup
Jadi, memilih jenis branding adalah salah satu kunci kesuksesan bisnis Anda. Mulai dari memahami target pasar, menyelaraskan tujuan bisnis, hingga mempertimbangkan sumber daya – semua aspek tersebut perlu diperhatikan dengan seksama.
Ketepatan memilih jenis branding akan menentukan bagaimana brand Anda dikenal dan diingat oleh pelanggan.
Namun, membangun branding saja tidak cukup. Anda perlu mempertahankan hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Di sinilah Bliss hadir sebagai solusi program loyalitas pelanggan terdepan untuk bisnis Anda.
Bliss menawarkan sistem manajemen loyalty program yang lengkap dengan fitur:
- Sistem poin reward terintegrasi
- Kartu membership digital
- Analisis perilaku pelanggan
- Personalisasi promosi
- Notifikasi otomatis untuk pelanggan
Menariknya, Bliss memberikan kesempatan bagi Anda mencoba layanan secara gratis! Jangan lewatkan kesempatan meningkatkan engagement pelanggan dan mendorong pertumbuhan bisnis Anda.
Klik link ini sekarang juga untuk memulai perjalanan transformasi bisnis Anda.
Referensi: