Kartel di Era Digital: Bentuk Baru yang Mengancam

oleh Ibnu Ismail | Sep 23, 2024 | Bisnis

source envato.

Promo Gabung Beta Program

Jalin loyalitas dengan pelangganmu.

Join Beta Program

Jika Anda adalah pebisnis yang ingin memahami seluk-beluk dunia persaingan usaha, maka Anda perlu tahu tentang kartel – salah satu praktik bisnis yang kontroversial namun masih sering terjadi.

Kartel mungkin akan terdengar menggiurkan bagi sebagian pelaku usaha, tapi hati-hati! Praktik ini bisa membawa dampak serius bagi bisnis Anda.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas apa itu kartel, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa Anda sebagai pebisnis perlu waspada terhadap godaan untuk terlibat di dalamnya.

Yuk, simak penjelasan lengkapnya agar Anda bisa membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas dan etis!

Apa itu kartel?

Apa itu kartel?

ilustrasi kartel. source freepik

Pada dasarnya, kartel adalah semacam “perkumpulan nakal” antar perusahaan yang seharusnya bersaing. Intinya, beberapa perusahaan dalam industri yang sama sepakat untuk bekerja sama demi mengontrol harga atau pasokan suatu produk.

Jadi bukannya bersaing secara sehat, mereka malah berkolusi untuk mengatur harga jual, membagi wilayah pasar, atau membatasi produksi. Tujuannya agar bisa meraup untung lebih banyak.

Nah, untuk Anda yang baru terjun ke dunia bisnis, perlu digaris bawahi bahwa praktik kartel ini sebetulnya ilegal di banyak negara lho. Karena dianggap merugikan konsumen dan membuat persaingan jadi tidak sehat.

Tapi terkadang godaan untuk ikut serta dalam kartel memang ada. Untuk itu, Anda harus hati-hati dan selalu menjaga etika dalam berbisnis.

Ingat, sukses yang berkelanjutan itu datangnya dari inovasi dan kerja keras, bukan dari praktik curang semacam ini.

Baca juga: Pelanggaran Etika Bisnis: Dampak dan Konsekuensinya bagi Perusahaan

Jenis-jenis kartel

Jenis-jenis kartel

ilustrasi kartel. source freepik

Sebagai pebisnis, Anda perlu memahami berbagai jenis kartel yang mungkin Anda temui di dunia bisnis. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang jenis-jenis kartel yang umum terjadi:

1. Kartel harga

Kartel harga adalah jenis kartel yang paling sering banyak dijumpai. Dalam kartel harga, Anda dan kompetitor Anda sepakat untuk menetapkan harga minimum untuk produk atau jasa tertentu.

Misalnya, Anda tidak boleh menjual di bawah harga yang sudah disepakati, tapi boleh menjual lebih mahal kalau mau ambil risiko.

Tujuannya jelas – agar bisa untung bersama harus banting-bantingan harga.

2. Kartel syarat

Di sini, Anda dan rekan bisnis Anda membuat aturan main soal standar kualitas barang, cara pengiriman, atau syarat pembayaran.

Idenya adalah agar persaingan tidak terlalu sengit dan semua pihak bisa mendapatkan jatah pelanggan yang adil.

3. Kartel rayon atau wilayah

Dalam kartel ini, Anda dan pesaing Anda sepakat untuk membagi-bagi wilayah penjualan.

Jadi, Anda tidak boleh “nyolong” pelanggan di wilayah yang sudah menjadi jatah kompetitor Anda. Tujuannya agar tidak saling sikut di pasar yang sama.

4. Kartel kuota

Kartel jenis ini membatasi jumlah produksi atau pasokan barang. Anda dan kompetitor Anda sepakat untuk memproduksi barang dalam jumlah tertentu saja.

Idenya, dengan membatasi pasokan, harga bisa dijaga tetap tinggi.

5. Kartel pelanggan

Di sini, Anda dan kompetitor Anda setuju untuk tidak rebutan pelanggan. Setiap anggota kartel mempunyai pelanggan tetap yang tidak boleh diambil oleh yang lain.

Tujuannya agar pendapatan masing-masing perusahaan lebih stabil.

6. Kartel sindikat

Dalam kartel ini, Anda dan beberapa perusahaan lain sepakat untuk jualan bersama sebagai satu kelompok. Biasanya sih tujuannya agar bisa mengurangi biaya produksi atau distribusi dengan memanfaatkan skala ekonomi yang lebih besar.

Ingat, walau kartel mungkin kedengarannya menggiurkan untuk bisnis Anda, praktik ini sebenarnya ilegal di banyak negara lho. Jadi, hati-hati dan selalu pastikan Anda berbisnis dengan cara yang etis dan sesuai hukum!

Baca juga: 7 Rahasia Sukses Wiraswasta di Era Digital

Dampak kartel pada bisnis

Dampak kartel pada bisnis

ilustrasi kartel. source freepik

Sebagai pebisnis, Anda perlu memahami dampak kartel terhadap dunia usaha. Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang dampak kartel dari sudut pandang Anda sebagai pelaku bisnis:

1. Keuntungan yang lebih tinggi

Dengan bergabung dalam kartel, Anda bisa menikmati margin keuntungan yang lebih besar. Kartel memungkinkan Anda dan anggota lainnya untuk menetapkan harga jual yang lebih tinggi tanpa takut kehilangan pelanggan ke pesaing.

Hal tersebut bisa jadi menggiurkan bagi Anda yang ingin memaksimalkan profit dalam waktu singkat.

2. Stabilitas pasar

Kartel bisa memberikan Anda stabilitas pasar yang lebih terjamin. Dengan adanya kesepakatan harga atau pembagian wilayah, Anda tidak perlu khawatir tentang fluktuasi harga atau perang tarif yang bisa merugikan bisnis Anda.

Hal tersebut bisa membantu Anda dalam perencanaan bisnis jangka panjang.

3. Menghemat biaya

Sebagai anggota kartel, Anda bisa menikmati penghematan biaya operasional. Misalnya, Anda bisa berbagi biaya pemasaran atau distribusi dengan anggota kartel lainnya.

Hal ini tentunya bisa meningkatkan efisiensi dan profitabilitas bisnis Anda.

4. Hambatan inovasi

Di sisi lain, kartel bisa bikin Anda jadi malas berinovasi. Karena sudah merasa aman dengan keuntungan yang stabil, Anda akan menjadi kurang termotivasi untuk mengembangkan produk atau layanan baru.

Hal tersebut akan membuat bisnis Anda ketinggalan zaman dalam jangka panjang.

5. Risiko hukum

Jangan lupa, kartel itu ilegal di banyak negara. Kalau ketahuan ikutan kartel, Anda bisa terkena sanksi hukum yang berat, mulai dari denda yang besar sampai ancaman pidana.

Kondisi ini bisa jadi bumerang yang menghancurkan bisnis yang sudah Anda bangun susah payah.

6. Reputasi bisnis terancam

Terlibat dalam kartel bisa membuat reputasi bisnis Anda hancur. Kalau ketahuan, Anda bisa kehilangan kepercayaan konsumen, mitra bisnis, bahkan investor. Dampaknya bisa berlangsung lama dan sulit dipulihkan.

7. Ketergantungan pada kartel

Begitu masuk kartel, Anda akan menjadi terlalu bergantung pada sistem ini. Akibatnya, kalau suatu saat kartel bubar, bisnis Anda bisa terkena imbasnya karena tidak siap bersaing di pasar bebas.

Hal tersebut bisa jadi ancaman serius bagi kelangsungan usaha Anda.

Baca juga: Takut Bisnis Gagal? Business Contingency Plan Adalah Penyelamatmu

Penutup

Nah, dari penjelasan di atas, kita bisa lihat kalau kartel itu sebenarnya bisa membuat bisnis jadi tidak sehat. Bukannya bersaing secara fair, malah main kongkalikong yang ujung-ujungnya bisa merugikan konsumen dan ekonomi secara umum.

Tapi tenang, Anda tidak perlu pakai cara-cara seperti itu untuk sukses! Ada cara yang lebih keren dan etis, yaitu dengan membangun loyalitas pelanggan. Nah, di sinilah Bliss bisa jadi solusi tepat buat Anda.

Dengan program loyalty dari Bliss, Anda bisa membuat pelanggan betah dan balik lagi ke bisnis Anda tanpa harus main curang.

Caranya? Berikan reward yang menarik, bikin promo yang oke, dan jalin hubungan yang lebih personal dengan customer.

Penasaran bagaimana cara kerjanya? Yuk, coba Bliss sekarang juga dengan klik link ini dan rasakan langsung manfaatnya untuk bisnis Anda.

Referensi:

Ibnu Ismail

Seorang penulis dan konsultan yang berfokus pada strategi pemasaran dan pengelolaan hubungan pelanggan. Dengan lebih dari satu dekade pengalaman di industri pemasaran, penulis ini telah membantu berbagai perusahaan unutk meningkatkan loyalitas pelanggan melalui pendekatan yang inovatif dan fokus pada pelanggan.

Artikel Terkait

Bergabung dengan Bliss Sekarang

Jalin hubungan yang lebih baik dengan pelanggan Anda, tingkatkan kesuksesan dan keuntungan pada bisnis Anda